Dinas Kesehatan Kaltim Sambut Konsultan Who, Dr. Rajendra Kumar Singh, Untuk Mendukung Pelaksanaan Pin Polio dan Penguatan Imunisasi
Perwakilan dari media cetak dan online ternama Jepang, Asahi Shinbun, telah mewawancarai Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, dr. Jaya Mualimin, dalam rangka meliput kondisi dan upaya penanggulangan wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia, khususnya di Kalimantan Timur. Kamis (22/8/24)
Dalam wawancara tersebut, dr. Jaya Mualimin menjelaskan bahwa Kalimantan Timur merupakan daerah endemis DBD, dengan insiden rate (IR) melebihi standar 10 per 100 ribu penduduk. Kondisi geografis Kaltim yang berada di garis ekuator menyebabkan musim yang tidak menentu, di mana hujan dapat terjadi sepanjang tahun, menciptakan lingkungan yang ideal bagi penyebaran nyamuk Aedes aegypti, vektor utama penular DBD.
Salah satu langkah konkret yang telah diambil untuk mengatasi wabah DBD di Kaltim adalah pelaksanaan vaksinasi dengue menggunakan vaksin Qdenga di Kota Balikpapan, tepatnya di wilayah Balikpapan Tengah dan Utara. Program ini menyasar 9.800 anak sekolah, dengan hasil yang sangat positif.
Kadis menjelaskan bahwa pelaksanaan vaksinasi dengue menggunakan vaksin Qdenga di Kota Balikpapan, tepatnya di wilayah Balikpapan Utara dan Balikpapan Tengah. Dari total populasi anak kelas 1-6 SD di wilayah tersebut yang mencapai 28.470, program vaksinasi menyasar 9.797 anak.
"Jumlah kasus DBD pada anak usia 6-12 tahun di Kota Balikpapan mencapai 307 kasus, dengan 121 berasal dari kecamatan Balikpapan Utara dan Balikpapan Tengah yang menjadi lokus pelaksanaan vaksin," ujar dr. Jaya. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa 81 kasus DBD yang terjadi pada anak-anak kelas 1-6 SD yang bersekolah di kecamatan Balikpapan Utara dan Balikpapan Tengah, tidak satu pun dari mereka yang sudah menerima vaksinasi. "sedangkan jumlah kasus DBD anak kelas 1-6 SD di kecamatan tersebut yang sudah mendapatkan Vaksin adalah 0 kasus, Ini adalah bukti efektivitas vaksin dalam melindungi anak-anak kita dari DBD" tambahnya.