Pertemuan Orientasi Bagi Petugas Imunisasi Dari 10 Kabupaten/kota Dalam Rangka Pelaksanaan Imunisasi Antigen Baru

Dinas Kesehatan Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggelar pertemuan orientasi bagi petugas imunisasi dari 10 kabupaten/kota dalam rangka pelaksanaan imunisasi antigen baru tersebut se Provinsi Kaltim, Senin (9/10) di Fugo Hotel Samarinda.

Salah satu narasumber dari Kemenkes, dr Novayanti menyebut, Vaksin Rotavirus diberikan untuk mencegah diare berat dan komplikasinya pada anak-anak yang disebabkan oleh virus Rota. Sementara vaksin HPV untuk mencegah kanker leher rahim (kanker serviks) pada wanita. Pada program pemerintah saat ini, untuk HPV diberikan pada remaja usia 11 tahun atau kelas 5 SD. Sementara Vaksin Rotavirus diberikan pada bayi usia 2 bulan hingga 7 bulan. ”Untuk kasus rota virus untuk pencegahan diare, yang memang tinggi di Kaltim. Menurut data tahun 2020 -2022 lebih banyak di Samarinda dan Kukar. Walaupun sebenarnya itu tidak bisa diambil patokan, karena bisa saja pengelola progranya belum lapor kasusnya. 

Kasi P2P, dr Ivan Hariyadi menjelaskan, dalam pertemuan ini, diundang 85 puskesmas perwakilan dari sepuluh kabupaten/kota. Yang dibahas mulai dari perencanaanan antigen baru tersebut, pelaksanaannya seperti apa, pengolahan limbahnya sampai evaluasinya. “Kalau dari perencanaanya, kita menghitung sasarannya. HPV diberikan pada anak kelas 5 SD atau usia 11 tahun, sementara Rotavirus diberikan pada bayi usia 2 bulan hingga paling tinggi 7 bulan. Termasuk yang disampaikan soal penyimpanan vaksin tersebut,” jelasnya. Ditambahkannya, untuk kedua vaksin tersebut sudah dilaunching secara nasional sejak Agustus lalu, dan sudah diberikan di sepuluh kabupaten/kota. “Sampai saat ini progresnya sekitar 80 persen sudah kita berikan untuk vaksin rotavirus. Begitu juga dengan HPV, kita sasar remaja cewek kelas 5 SD, dimana manfaat dari vaksin ini akan dirasakan setelah remaja tersebut menikah. Karena proses kanker itu kan jangka panjang, makanya program ini memang diberikan pada anak usia 11 tahun,” pungkasnya. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari dengan menghadirkan narasumber selain dari Kemenkes, Dinas Kesehatan kaltim, Ketua ITAGI, dan Ketua PP KIPI.

Gallery

DATA KOSONG